CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

23 Desember, 2008

puisi

Kepergianmu

wpeAC.jpg (7186 bytes)


Air matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku

Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi

Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas

Rektor Umsu...?

Siapa Rektor UMSU Defenitif..?

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) mengaku bingung siapa sebenarnya saat ini rektor perguruan tinggi itu. Soalnya mereka mengetahui, mandat Bahdin Nur Tanjung sebagai Rektor UMSU sudah dicabut sejak sebelum pemilihan rektor pada 2 Agustus 2007.


Sementara Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sebagai lembaga yang berwenang memutuskan Rektor UMSU, hingga kini belum menetapkan Rektor UMSU yang definitif dan memiliki legalitas hukum pasca pemilihan rektor 2 Agustus lalu.
Kebingungan para mahasiswa UMSU ini, merupakan salah satu butir kesimpulan diskusi yang dilakukan badan organisasi mahasiswa UMSU pada saat Ramadhan di Kampus UMSU Jalan Mukhtar Basri Medan baru-baru ini.
Diskusi ini dihadiri Gubernur BEM FISIP Sahran Syahputra, Gubernur BEM Fakultas Agama Islam Julfikar Harahap, utusan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) se-UMSU, Wakil Ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) UMSU Jati Irfansyah Siregar dan Ketua Fraksi Barmas Fachruddin Syah Simanungkalit, Ketua Partai-partai mahasiswa UMSU seperti Barmas Zuliandi Simatupang, PKS Tan Gozali dan Partai POM Muchlis dan beberapa elemen mahasiswa lainnya.
“Karena UMSU saat ini tidak punya rektor, tidak ada seorang pun yang berhak mengatasnamakan sebagai Rektor UMSU sebelum keluarnya putusan dari PP Muhammadiyah,” tegas Sahransyahputra kepada MedanBisnis.
Sahran melanjutkan, hingga saat ini PP Muhammadiyah belum mengeluarkan status Pejabat Sementara (PjS) kepada Bahdin sebagai Rektor UMSU. Menurutnya, status Rektor UMSU baru akan dijelaskan setelah audit yang dilakukan PP Muhammadiyah selesai dilakukan.
“Hal itu sesuai dengan amanat yang kami dengar ketika kami berdelegasi ke PP Muhammadiyah di Jakarta sebelum Ramadhan lalu,” katanya. Sementara itu, Facruddin menambahkan, sesuai PP No 60/1999, seharusnya Dirjen Dikti melalui Kopertis Wilayah I bertindak tegas atas hal ini.
Ancaman Skorsing
Dalam diskusi itu, para mahasiswa juga tidak takut dengan adanya ancaman skorsing bila Bahdin kemudian duduk lagi sebagai Rektor UMSU. “Kan belum tentu Pak Bahdin yang diangkat sebagai rektor. Lagi pula kami tidak pernah takut walau dipecat sekalipun. Ini risiko perjuangan,” kata Julfikar Harahap, Gubernur BEM FAI UMSU yang kemudian diiyakan teman-temannya yang lain.
Menurut Julfikar, orangtua beberapa teman mereka sudah dikirimi surat sakti soal aktivitas mereka di kampus selama ini. “Intinya orangtua kami disuruh tanda tangan surat yang melarang kami berlaku kritis,” tegasnya.
Selain surat sakti itu, mahasiswa juga mengetahui ancaman pemecatan melalui statement Bahdin di media massa Medan soal aksi mereka. “Dari orang dalam rektorat kami diberi tahu soal ancaman skorsing itu,” kata Julfikar.
Dari diskusi itu juga diketahui banyak kasus-kasus UMSU yang sedang dibahas oleh mahasiswa. Di antaranya soal tim audit dari PP Muhammadiyah yang kabarnya sudah menemukan penyelewengan keuangan di UMSU. Isu yang berkembang menyebutkan, tahap selanjutnya adalah audit terhadap pejabat UMSU..2007

bazar

Mahasiswa UMSU Gelar Ramadhan Expo 2008

Jumat, 26-09-2008 08:36:01 oleh: Mahrani Nirwan
Kanal: Peristiwa

Mahasiswa UMSU Gelar Ramadhan Expo 2008

Mahasiswa adalah kelas pelajar yang tertinggi yang sangat berjasa dalam pembenaran ilmiah tentang teori perubahan dan pembangunan persekutuan kekuatan ekonomi dan politik yang kemudian lingkungan hidup menjadi korban, karena keserakahan modal besar dan ketidakpedulian sosial, seiring dengan makin kuatnya paham yang materialistis dalam kehidupan sosial yang semakin sulit dan kompetitif.

Sehubungan dengan pemikiran untuk melakukan perubahan dan kepedulian di kalangan mahasiswa dengan momentum Bulan Ramadhan kalangan civitas akademika Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), yang diorganisir oleh BARMAS (Barisan Mahasiswa) UMSU melakukan kegiatan Ramadhan Expo 2008 yang bertemakan "Antara Aku, Buku, dan Ramadhan Menyapa Selamatkan Lingkungan" yang meliputi kegiatan:

1. Kepemimpinan Muda Di Dunia Politik, yang dilakukan BARMAS UMSU dalam menjaring dan kaderisasi dan meningkatkan partisipasi Pemilihan Umum Kampus sebagai miniatur Pemilu 2009.


2. Save Orangutan bekerjasama dengan Club Peduli Orangutan Indonesia (CPOI), Simpul Wilayah Langkat, dalam pameran pendidikan lingkungan untuk civitas akademika dalam meningkatkan kepedulian dan dunia kerelawanan dalam menyelamatkan orangutan dan hutan Indonesia dari konversi sawit besar-besaran oleh pemilik modal.

3. Bazar Buku bekerjasama dengan Penerbit Agro Media, dalam pameran dan bedah buku dalam mengembangkan cakrawala berfikir mahasiswa kedepan.

4. Bank Sampah bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Relawan Bina Inspirasi Sahabat Peduli (LMR BIS Peduli), dalam pameran dan daur ulang kreasi sampah untuk menyelamatkan lingkungan.

Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan selama satu minggu penuh di Kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan, tepatnya tanggal 15 s/d 20 September 2008. Dengan berbagai kegiatan ini diharapkan ke depan terbentuknya kelompok-kelompok diskusi mahasiswa yang peduli terhadap perkembangan dunia, dan terciptanya mahasiswa yang berfikir kritis dan berjiwa sukarelawan yang bertanggung jawab terhadap perumahan dan penyelamatan lingkungan.(*)

(*Relawan Komunitas Sahabat Peduli)

deklarasi barmas nasional di jakarta

Barmas Penampung Aspirasi Mahasiswa

Selasa, 16-12-2008
*cw-02
MedanBisnis – Medan
Barisan Mahasiswa (Barmas) yang terlahir dan besar di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Rabu (10/12), dideklarasikan di Tugu Proklamasi, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Organisasi ini didirikan untuk menampung aspirasi mahasiswa dan masyarakat.

“Barmas tidak hanya berjalan di tatanan mahasiswa, tetapi akan bergelut dan bergerak untuk memperjuangkan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat,” ujar Sahran Sahputra, Ketua Dewan Pimpinan Universitas (DPU UMSU) kepada MedanBisnis via telepon seluler saat berada di Jakarta, Minggu (14/12).
Sahran juga mengatakan, awalnya Barmas bergerak untuk memperjuangkan aspirasi mahasiswa di tatanan internal universitas. Namun, berjalannya waktu dan melihat kondisi sosial di masyarakat yang semakin memburuk, membuat Barmas harus terjun langsung untuk dapat menyelesaikan permasalahan sosial tersebut.
Untuk itu, tujuan dari pendeklarasian organisasi Barmas di depan patung Soekarno dan Bung Hatta itu diharapkan akan menjadi awal kebangkitan revolusi mahasiswa dan masyarakat di Indonesia akan permasalahan sosial yang terjadi.
“Revolusi itu bukan sebuah ide yang luar biasa, dan istimewa, serta bukan lahir atas perintah seorang manusia yang luar biasa. Kecakapan dan sifat luar biasa dari seseorang dalam membangun revolusi, melaksanakan atau memimpinnya menuju kemenangan, tak dapat diciptakan dengan otaknya sendiri. Sebuah revolusi disebabkan oleh pergaulan hidup, suatu akibat tertentu dari tindakan-tindakan masyarakat. Atau dalam kata-kata yang dinamis, dia adalah akibat tertentu dan tak terhindarkan yang timbul dari pertentangan kelas yang kian hari kian tajam,” katanya.

Print This Post Print This Post

Barmas Unjuk Rasa di Kejatisu Minta Bupati Asahan Diusut Tuntas

Posted in Daerah by Redaksi on April 10th, 2007

Medan(SIB)
Puluhan massa menamakan kelompoknya dari DPP Barmas (Barisan Mahasiswa Asahan),Senin (9/4) unjuk rasa di Kejatisu menyampaikan aspirasi agar Kejaksaan mengusut dugaan praktik KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) di lingkungan Pemkab Asahan yang diduga melibatkan oknum Bupati H Rs, menyangkut pengalihan tanah eks RS Pantai Nurmala kepada pihak swasta PT Cahaya Baru.Pengalihan/penyerahan aset Pemkab Asahan itu diduga menyimpang dan merugikan karena selain tanpa persetujuan DPRD Asahan juga Pemkab Asahan tidak mendapat konvensasi dari PT Cahaya Baru.
Sehubungan dengan itu DPP Barnas dalam selebaran yang dibacakan dan disampaikan ke Kejatisu meminta kepada Kejaksaan agar mengusut tuntas dan mengadili oknum Bupati H Rs serta meninjau kembali berkas/surat pengaktifan H Rs sebagai Bupati Asahan. Pengaktifan itu dinilai Barnas tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku (UU No 32/2004). Diinformasikan dalam selebaran itu, Kejari Kisaran telah mengajukan permohonan ijin pemeriksaan kepada Presiden pada tanggal 29 Agustus 2005 lalu.
Kejatisu diharapkan menindaklanjuti kasus tersebut sesuai dengan program pemerintah RI di bawah kepemimpinan SBY-JK dalam pemberantasan KKN.
Humas Kejatisu AJ Ketaren SH dalam menanggapi aspirasi tersebut mengatakan, apa yang menjadi tuntutan pengunjuk rasa akan diteruskan ke pimpinan Kejaksaan guna mendapat petunjuk selanjutnya, sepanjang menyangkut kewenangan Kejaksaan. (A-4/u)